SAHABAT YANG BERJUANG

Cerita hidup setiap manusia akan berbeda. Semua sudah terulis oleh tangan yang kuasa dalam kehendakNya. Kita sebagai manusia hanya berhak untuk menjalani dan melakukan hal yang terbaik dalam kehidupan ini. Dengan berjalan sesuai dengan apa yang kita perankan dan tidak pelu mengambil langkah jalan orang lain , hidup akan terasa indah dan bahagia. Kita hanyalah wayang yang dalam setiap gerakannya di pandu oleh dalang dan di percantik dengan musik gamelan dan suara nyayian sinden yang merdu. Wayang juga tidak mampu untuk bergerak apabila pa dalang tidak memainkan jari nya. Sedikit cerita dari lakon wayang manusia sebagai pengalaman dalam hidup.

Bersama suara nyanyian alam saat matahari tenggelam ,saat itu pula menyadarkanku  bahwa aku bukanlah remaja yang duapuluh tujuh tahun silam selalu berangkat sekolah bersama dengan teman sejak kecil. Bukanlah cukup tiga tahun untuk memahami satu sama lain ketika berabu putih, namun lebih dari itu, sejak kami mengenal bangku sekolah itulah kami mengenal arti dari nilai sebuah pertemanan.

Cerita yang tak kunjung selesai selalu menemani dialog saat bersama. segenap dilema yang bermuara dari dalam rumah terkadang menghiasi obrolan diselipi petuah dan nasihat satu sama lain. Menginjak remaja tidak sedikit warna cerita dalam keseharian, hampir tidak ada yang tertutup rapih, karena saling mengerti dan memahami. Satu hal yang berbeda ia memilih berorganisasi untuk menambah pengalaman saat menjadi pelajar.

Seiring berjalannya waktu dan tuntutan pendidikan sepasang sahabat harus merelakan waktu bersama mereka dengan jarak. Rasa sedih di dada akan kehilangan sementara sangat terasa walau saling memahami bahwa jarak bukanlah akhir dari sebuah pertemanan. Berat namun tak bisa terelak bahwa kita harus berjauhan satu sama lain. Demi pengalaman dalam hidup dan mencari pendidikan untuk bekal hidup. Satu dua hari sangat terasa, satu dua minggu serasa ada sesuatu yang kurang, satu dua bulan mulai bisa beradaptasi dengan keadaan, satu dua tahun bukanlah tanpa berita namun saling berkirim kabar. Dengan segenap tugas dan kewajiban mengisi setiap bergantinya hari.

Dengan jalan yang berbeda kita melangkah pada sumbu kita masing masing. Jarak dan usia bukanlah penghalang untuk selalu meneruskan dan mengabadikan sebuah pertemanan. Cepatnya pergantian waktu dan tanpa rencana kita dipertemukan lagi dalam wadah pedesaan yang sama saat masih berabu putih. Puji sukur masih bisa menyambung hal yang sempat terputus oleh jarak.  Berbagi cerita unik menyertai disetiap obrolan yang ada. Hingga tiba saatnya pemuda melamar dan di terima. Setelah melalui proses keluarga dan adat yang berlaku dua insan yang berbeda hidup menjadi satu dalam sebuah wadah berupa ikatan perkawinan. Rasa sukur di ucapkan keduanya. Aku selalu berdoa untuk kemuliaan da kebahagiaan keduanya.

Hari, minggu, bulan dan tahun berganti. Bayi mungil perempuan

yang cantik menghiasi sebuah rumah sederhana di tepi desa. Tangisan bayi membuat warga kampung merasa bahagia dengan bertambahnya populasi di desa mereka. Kulihat teman terbaik dalam hidupku menggendong dengan raut wajah bahagia sesekali bernyanyi kecil untuk menghibur bayi mungil. Sempurna sebagai keluarga kecil yang bahagia, membuat terenyuh bagi yang melihatnya. Puji sukur yang tak terhingga mereka panjatkan.

Selang beberapa waktu hadirlah bayi mungil kedua menghiasi kamar tidur mereka. Dengan kasih sayang mereka tumbuh kembang dengan baik di barengi dengan kondisi ekonomi yang memadai. Sesekali terlihat mereka bersama dalam satu kesempatan saling mengasihi , menghormati, berbagi dan memahami peran masing masing. Pemandangan sempurna bagi yang melihatnya. Kebahagiaan menyelimuti keluarga kecil di tepi kampung. Seolah sempurna hidup ini dengan melihat dan mengetahui kebahagiaan sesama yang dirasakan. Teruslah berbahagia untuk orang terkasih yang ada disekeliling, dengan usaha dan doa serta perjuangan untuk memuliakan semuanya.

Pagi yang cerah dengan aktifitas masing masing , semuanya menikmati kondisi seperti ini. Gadis cantik meyiapkan buku buku sebelum berangkat kesekolah dengan ceria menyapa adiknya dan sesekali menggoda meng

gelitik sehingga membuat gadis kecil ini menjerit dan tersenyum sambil membalas apa yang di lakukan oleh kakaknya. Ibu yang dengan ikhlas menyiapkan sarapan pagi untuk anak anak dan suami tercinta. Duduk dalam satu meja sebelum mereka melanjutkan aktifitas nya masing masing. Dengan di akhiri meminum segelas susu sebagai tambahan energi untuk bekal beraktifitas sampai siang. Saliman dan pelukan mesra terlihat setiap pagi di depan pintu rumah. Senyum bahagia terpancar dari wajah mereka.

Sinar siang yang menyengat membuat sedikit keringat terasa mengaliri di belakang punggung. Perempuan sholehah masih dengan senyumnya mengerjakan pekerjaan rumah sambil sesekali

megusap keringat yang menetes di kening dengan tangannya, terlihat skincare yang berhasil membuat wajahnya berkilau dan tak terlihat usia sesungguhnya , namun terlihat sepuluh tahun lebih muda dari usianya. Tangis bayi kecilnya mamaksa ia berhenti sejenak dari lambaian tangannya ketika membersihkan kaca, dengan sigap ala emak emak akhirnya si dede bisa terdiam dari tangisnya. Inilah sebuah perjuangan kaum hawa untuk mewujudkan keindahan rumah huninya agar tetap terlihat rapih dan sedap dipandang mata. Bukan tanpa keringat untuk mewujudkan itu semua, butuh energi lebih untuk mewujudkan rumah impian.

Hi……. Terdengar suara dari balik pintu, segera dibukakan pintu. Terlihat teman saat abu abu putih selalu bersama ketika berangkat dan pulang sekolah . Peluk kangen terlihat , dengan suara yang tanpa jeda mereka bercerita pengalaman hidup mereka masing masing. Secangkir teh  manis dan semangkok betutut di sediakan di atas meja karena tuan rumah tahu bahwa tamunya sangat suka dengan betutut sejak dulu. Sesekali tawa terdengar dengan mengingat kejadian tempo dulu saat masih remaja. Seolah tak habis kalimat yang keluar dari keduanya, bersambung satu dengan yang lain, tanpa jeda kecuali saat menikmati betutut dan meneguk air. Nampak pejalan yang sesekali menoleh ke arah kaca karena terdengar suara tawa dari dalam. Kumandang adhan dhuhur memaksa mereka untuk beranjak melanjutkan aktifitas harian emak emak. Bye… , kalimat berpamitan saat itu.

Hari yang sama kudengar suara dari surau dekat rumah, dengan seksama ku mendengarkan isi berita itu. Tanpa sengaja air mata menetes , seorang telah kembali menghadapNya, tanpa penyebab sebelumnya. Dengan gemetar berjalan menuju pintu rumah saat tadi siang aku memasukinya, kerumunan massa sangat sesak untuk di lewati. Tanpa mempedulikan sekeliling ku terus menembus kerumunan itu, terlihat teman kecilku terbaring dengan tatapan kosong dan kain kecil yang basah oleh airmatanya. Kepeluk ia dengan erat, sambil kuelus kepala yang selama ini selalu ada untuk aku. Dengan terbata ia mencurah apa yang ada di hatinya saat itu, semakin erat tanganku memeluknya sambil berkata hanya kesabaran dan keihlasan yang akan menolong.  Semakin pedih rasanya melihat gadis SMP duduk lemas sambil mengucapkan kata abaaah , abaaaah, abaaah dari mulutnya. Ingin rasanya membantu untuk menghilangkan rasa duka saat itu, Namun tak mampu berbuat banyak.

Tak pernah terbayang akan kehilangan namun Tuhan sudah mengatur semuanya. Manusia harus dengan ikhlas menjalani apa yang sudah menjadi takdirNya. Dengan hadiah dua gadis kecil , ia berusaha ikhlas dan bersabar dengan apa yang telah terjadi. Rasa kehilangan yang begitu mendalam lambat laun terkikis oleh keadaan. UNTUKMU SAHABATKU aku hanya bisa merangkai kata :

Setiap hela nafas yang hadir, terucap seuntai  harap dalam fikir

Bukan semu semata,ada dan semakin nyata

Sebuah rasa yang tak teraba, dalam namun tak pernah tenggelam

Terbalut malam tak berujung larut, terkemas rapih dalam untaian takdir

Itulah CINTA mu padanya

Namun waktu terus berjalan , bumi selalu berputar selama matahari menyinari dari timur, hidup adalah perjuangan. Tetap semangat dalam usaha dan berjuang, untuk melanjutkan kehidupan demi terciptanya kebahagian dua gadis kecil. Dengan harapan penuh dari lubuk hati seorang ibu agar kedua gadis kecinya tumbuh dan sukses dalam menjalani hidup ini. Tak banyak yang bisa aku beri hanya untaian doa dan beribu cerita untuk menghibur saat teman kecil merasa sepi.berjalan lah sahabat, tanpa menoleh kebelakang , singkirkan kendala yang melintang, Majulah demi demi buah hati , yakinlah dengan apa yang dimiliki akan bisa melewati semuanya . tataplah kedepan , kesuksesan kedua gadis kecil menanti, KAMU akan bahagia ketika merasakan itu.

I DO LOVE YOU TEMAN KECILKU.

Penulis : Neneng Kartini, S.Pd

Usia bukanlah penghalang bagi Penulis untuk selalu berusaha mengembangkan kemampuannya untuk menulis, adapun karya yang dihasilkan diantarannya : Cerahnya mentari pagi, Miss Black and Miss White, Cernak Penghuni Akuarium ruang tamu, Cernak Pohon beringin dan Pohon Pisang, tips menambah penghasilan,  sahabat yang berjuang dan kumpulan aksi nyata terbaik yang dlakukan oleh CGP Angkatan 7. Beberapa buku tersebut ada yang masih dalam proses penerbitan.

Besar harapan penuiis untuk selalu termotifasi untuk menciptakan karya baru. Kritik dan saran  dari pembaca sangat diharapkan. SALAM BAHAGIA